Oleh: dr. Edi Hidayat, Sp.PD, FINASIM, AIFO-K, FISQua
Pendahuluan
Kanker usus besar, atau dikenal juga sebagai kanker kolorektal, selama ini identik dengan kelompok usia lanjut. Namun tren baru menunjukkan lonjakan kasus kanker ini pada kelompok usia remaja dan dewasa muda. Perubahan pola makan, gaya hidup sedentari, serta minimnya deteksi dini menjadi penyebab utama mengapa kanker ini tak lagi memandang usia. Fakta ini menuntut kita untuk lebih waspada dan mengenali tanda-tandanya sejak dini.
Definisi Kanker Usus Besar
Kanker usus besar adalah pertumbuhan sel abnormal yang ganas di jaringan kolon (usus besar) atau rektum (bagian akhir dari usus besar sebelum anus). Kanker ini termasuk dalam kelompok kanker kolorektal. Bila tidak terdeteksi sejak dini, sel-sel kanker bisa menyebar ke organ lain (metastasis) dan menjadi ancaman serius bagi kehidupan.
Patofisiologi
Perjalanan kanker usus besar umumnya dimulai dari pembentukan polip benjolan kecil jinak di dinding usus besar. Polip ini bisa tumbuh secara perlahan selama bertahun-tahun dan dalam beberapa kasus berkembang menjadi kanker.
Faktor risiko dan pemicu utama:
- Mutasi genetik pada sel mukosa usus
- Peradangan kronik seperti pada penderita kolitis ulserativa
- Paparan zat karsinogenik dari makanan tinggi lemak hewani dan daging merah olahan
- Ketidakseimbangan mikrobiota usus
- Faktor keturunan, seperti pada sindrom Lynch atau FAP (Familial Adenomatous Polyposis)
Gejala yang Harus Diwaspadai Remaja dan Dewasa Muda
Meskipun seringkali tidak bergejala pada tahap awal, beberapa tanda berikut perlu menjadi alarm peringatan:
- Perubahan pola buang air besar, seperti diare atau konstipasi yang berlangsung lebih dari 2 minggu
- Darah pada tinja (berwarna merah terang atau kehitaman)
- Nyeri perut kronis atau rasa penuh yang tidak hilang
- Penurunan berat badan tanpa sebab jelas
- Kelelahan ekstrem dan anemia
- Sensasi BAB tidak tuntas
Mengapa Remaja dan Dewasa Muda Rentan Saat Ini?
- Pola makan rendah serat dan tinggi daging olahan
- Konsumsi minuman manis dan bersoda secara berlebihan
- Kebiasaan duduk lama (sedentary lifestyle)
- Kurang aktivitas fisik
- Stres kronis dan gangguan tidur
- Kurangnya edukasi tentang kanker pada kelompok usia muda
Deteksi Dini dan Pemeriksaan yang Disarankan
Deteksi dini dapat menyelamatkan nyawa. Pemeriksaan berikut sangat penting:
- Tes tinja (FIT atau fecal occult blood test)
- Kolonoskopi
- CT Colonography (Virtual Colonoscopy)
- Tes genetik bila ada riwayat keluarga dengan kanker kolorektal
Pengobatan Kanker Usus Besar
Pengobatan tergantung pada stadium penyakit. Pendekatannya meliputi:
- Pembedahan – mengangkat bagian usus yang terkena kanker dan jaringan sekitarnya.
- Kemoterapi – membunuh sel kanker atau sebagai terapi tambahan pasca operasi.
- Radioterapi – digunakan pada kanker rektum untuk mengecilkan tumor sebelum operasi.
- Terapi Target dan Imunoterapi – menargetkan protein atau mutasi tertentu pada sel kanker.
Pencegahan Kanker Usus Besar
- Konsumsi serat tinggi (sayur, buah, biji-bijian)
- Kurangi konsumsi daging olahan dan makanan instan
- Aktif secara fisik minimal 30 menit/hari
- Hindari merokok dan konsumsi alkohol
- Menjaga berat badan ideal
- Lakukan skrining rutin bila ada riwayat keluarga
- Kelola stres dan cukup tidur
Kesimpulan
Kanker usus besar bukan lagi penyakit orang tua. Remaja dan dewasa muda pun tidak kebal, apalagi dengan gaya hidup modern yang serba instan. Edukasi, skrining dini, dan perubahan gaya hidup adalah kunci pencegahan. Jangan tunda memeriksakan diri bila mengalami gejala yang mencurigakan karena dalam dunia medis, deteksi dini menyelamatkan banyak nyawa.